Jumat, 30 April 2010

Hakikat Hidup

Beberapa hari yang lalu, saya mengikuti pelatihan P3MTI, suatu pelatihan yang bertujuan untuk mencetak kader organisasi mahasiswa di jurusan. Dari sekian banyak materi yang saya terima, ada satu materi yang sangat masuk dan tertanam di hati saya, yakni tentang hakikat hidup. Manusia hidup di dunia ini tujuannya adalah beribadah. Dengan beribadah, kita akan mampu menjadi bermanfaat bagi kita dan lingkungan. Jadi, sebagai seorang manusia yang hidup, kita harus bisa memberi manfaat bagi lingkungan kita.
Ada sebuah cerita tentang seorang manusia yang dihukum karena bekerja hanya untuk dirinya sendiri. Alkisah, di suatu negeri di timur tengah, hiduplah seorang pemuda yang mempunyai bakat luar biasa. Dia mampu memasukkan jarum melewati lubang jarum lainnya. Bahkan dengan jarak yang cukup jauh sekalipun. Setiap hari dia selalu berlatih dan mengasah kemampuannya. Suatu ketika, ia pergi ke pasar untuk mempertontonkan kehebatannya. Tak ayal, semua pengunjung pasar dibuat terkesima dengan keahliannya itu. Seusai pertunjukan, ada seorang pedagang yang mendekati pemuda tersebut. Dia berkata, "hai pemuda, sungguh hebat dirimu. Mampu memasukkan jarum melewati lubang jarum lainnya. Tidakkah kau mau menunjukkan keahlianmu di depan raja. Raja pasti akan sangat senang dan kau akan diberi hadiah yang banyak." Tak pikir panjang, pemuda itupun mengiyakan dan pergi menemui raja bersama pedagang tadi. Sesampainya di istana, pemuda dan pemuda yang datang menghadap raja memberi hormat kepada raja. Pedagang itu kemudian berbicara kepada raja. "Wahai rajaku, saya disini datang membawa seorang pemuda yang mempunyai bakat dan talenta yang luar biasa. Dia mampu memasukkan jarum melalui lubang jarum lainnya dari jarak yang cukup jauh." "Benarkah?" jawab raja tak percaya. Sambil tersenyum senang, raja pun mempersilahkan pemuda tadi untuk menunjukkan keahliannya. Pemuda itu mengambil peralatannya yang berupa jarum-jarum yang sangat banyak. Ia memulai pertunjukannya dengan gerakan tangan yang sangat cepat sehingga jarum yang masuk pun sangat banyak dan cepat sekali. Bahkan dari jarak sepuluh meterpun ia masih mampu memasukkan jarum-jarum tersebut. Setelah hampir setengah jam mempertontonkan kemampuannya di hadapan raja, pemuda tersebut mengakhiri pertunjukannya. Sang raja pun tersenyum senang mengetahui kemampuan salah satu rakyatnya yang luar biasa. Sang raja kemudian memanggil panglimanya untuk mengambilkan seratus dirham emas. Sang raja berkata, "hai pemuda, ini hadiah untukmu yang t begitu luar biasa." Sang pemuda pun bahagia bukan kepalang. Melihat raja yang sangat senang dan memberi hadiah kepadanya. Namun, beberapa saat kemudian, raja memanggil algojonya. "Algojo, ambil cambuk dan hukum pemuda itu cambuk seratus kali." Kontan sumringah wajah senang pemuda pun hilang. Pemuda itu bingung dan takut yang bukan kepalang. Bagaimana tidak, baru saja sesaat yang lalu raja sangat senang dan memberinya hadiah yang banyak, tetapi saat ini raja terlihat sangat murka dan ingin memberinya hukuman. Anda tahu apa yang terjadi dengan sang raja? Ternyata raja ingin memberikan pelajaran kepada pemuda tersebut. Merupakan suatu keharusan bagi kita sebagai manusia untuk berlatih dan mengembangkan kemampuan kita. Tetapi satu hal yang harus diingat bahwa percuma saja jika kita mempunyai keahlian yang luar biasa tetapi keahlian tersebut tidak bermanfaat bagi orang lain. Percuma saja pemuda tersebut setiap hari berlatih mengasah kemampuannya memasukkan jaruk ke dalam lubang jarum yang lain. Pekerjaan itu tidak akan membawa manfaat bagi masyarakat.

Jika kita mampu mendasari kehidupan kita untuk selalu memberi manfaat kepada lingkungan, kita akan selalu semangat dalam menjalani hidup ini. Tak perlu kita berpikir apa yang akan didapatkan nantinya ketika kita melakukan sesuatu, tapi salalu pikirkan apakah dengan yang kita lakukan nantinya akan mampu memberikan manfaat bagi lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar