Jumat, 07 Oktober 2011

Refleksi 5

Alhamdulillahirobbil Alamin
Kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini.
Semoga kita bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya hingga kita menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi lingkungan.

Bulan haji akan segera tiba. Seluruh umat muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan bersiap-siap melaksanakannya bagi yang mampu. Tak terkecuali di Indonesia. Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam, menjadi salah satu negara penyumbang terbanyak jamaah haji.

Beberapa hari yang lalu, saya mengantarkan saudara dan juga tetangga-tetangga saya yang akan menjalankan ibadah haji. Suasana tersebut sungguh amat mengharukan. Setiap keluarga dan kerabat saling berjabat-tangan dan berpelukan dengan yang akan berangkat haji. Hampir saja air mata saya tak tertahankan melihat suasana itu. Ya Allah, kapan akan tiba giliran saya untuk melaksanakan ibadah haji ini? Maklum, ibadah haji merupakan ibadah yang didamba-dambakan oleh setiap umat islam. Tidak mengherankan karena ibadah haji merupakan ibadah yang termasuk ke dalam lima rukun islam. Setiap orang islam yang mampu dan pernah berhaji pasti akan merasakan sebuah kelengkapan hidup sebagai seorang umat islam.

Sebagai ibadah pelengkap rukun islam, haji merupakan sebuah ibadah yang berat. Orang-orang yang berangkat untuk menunaikan ibadah haji hanyalah diperbolehkan bagi mereka yang mampu, baik secara fisik, spiritual, dan juga finansial. Orang yang sedang sakit dan tidak kuat secara mental dan spiritual tidak dianjurkan untuk berhaji. Orang-orang yang tidak mempunyai kecukupan finansial juga tidak dapat menjalankan haji karena ibadah haji juga memerlukan uang. Selain itu, diperlukan juga persediaan yang cukup bagi keluarga yang ditinggalkan di rumah.

Ibadah haji merupakan ibadah yang mengajarkan kematian. Baju yang boleh digunakan hanyalah kain putih yang dipakai tanpa boleh ada jahitan. Harta, kekayaan, anak, keluarga, dan hal-hal materiil lainnya juga ditinggalkan di rumah, tidak dibawa ikut serta selama ibadah. Layaknya seorang yang akan meninggal dunia, yang hanya ditutup kain putih dan tidak membawa apa-apa. Pantaslah jika setiap keluarga yang ditinggal berhaji selalu terharu dan tidak sedikit yang mengeluarkan air mata.

Tidak berhenti sampai disini, ibadah haji juga cukup berat pelaksanaannya. Perjalanan yang dihabiskan juga cukup jauh. Namun, ini semua ditujukan untuk mencari ridlo Allah. Dari kesemuanya ini, jika mampu dilaksanakan dengan baik, mudah-mudahan Allah memberikan gelar HAJI MABRUR yang mendapat jaminan balasan berupa surga kelak nanti di Akhirat.

Semoga kita semua sebagai umat muslim mampu melaksanakan ibadah ini sebagai pelengkap dan penyempurna rukun islam kita semua. Semoga semua jamaah yang sedang menjalankan ibadah haji diterima segala amal ibadahnya dan mampu menjadi haji yang mabrur. AMIN...