Senin, 28 Mei 2012

Todays Lesson Learned at Royal Plaza
27 Mei 2012


Masyarakat ingin dihargai, apapun status mereka. Royal plasa merupakan middle low plaza yang konsumen nya berasal dari berbagai kelas ekonomi masyarakat. Di sana terdapat toko-toko yang menjual beraneka ragam produk. Ada toko yang menawarkan produk dengan harga murah. Ada juga toko yang menawarkan produk-produk bermerek dengan harga yang cukup mahal. Ternyata, Royal plasa mampu menjadi sebuah plaza yang dikunjungi oleh banyak masyarakat. Seluruh toko terlihat tidak ada yang sepi. Setiap pengunjung berkunjung baik ke toko murah dan mahal. Meskipun pada akhirnya mereka akan memilih tempat yang sesuai dengan keinginan mereka.

Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki nafsu pembelian yang cukup besar. Hal ini tentunya kondisi yang sangat menguntungkan bagi para produsen. Namun, di balik kondisi tersebut, kita dapat melihat bahwa masyarakat ingin dimengerti. meskipun mereka akan mendapatkan harga yang lebih mahal sedikit, mereka tidak ragu untuk mencari tempat yang membuat mereka nyaman untuk berada di dalamnya. Beberapa tempat lain yang memiliki fasilitas yang tidak baik lama kelamaan ditinggalkan konsumen.

Produsen dan penjual harus memikirkan hal ini pula. Ada banyak toko kelontong yang ada, tetapi tidak sedikit pula toko swalayan yang hadir. Fakta menunjukkan masyarakat lebih menyukai membeli di toko swalayan daripada di toko kelontong meskipun harga yang diberikan akan lebih mahal daripada di toko kelontong atau pun di toko-toko tradisional lainnya. Hal ini mengindikasikan beberapa perubahan perilaku konsumen, khususnya di Surabaya.

Masyarakat lebih menyenangi tempat yang lebih nyaman bagi mereka, baik dari suasana maupun pelayanan. Toko swalayan pun memberikan pilihan yang cukup besar bagi konsumen. Mereka tidak perlu terburu-buru untuk membeli barang. Hal lain yang terindikasikan adalah terjadinya sebuah mindset bahwa masyarakat lebih merasa lebih jika mereka berbelanja di tempat yang bagus dengan harga yang lebih mahal. GENGSI menjadi salah satu watak yang dimiliki oleh beberapa kalangan masyarakat yang kurang bagus. Hal ini akan membawa kerugian bagi pelaku itu sendiri.

Konsumen seharusnya bijak menentukan tempat mereka untuk membeli barang. Sedangkan produsen dan penjual harus lebih memahami konsumen untuk dapat memenangkan hati konsumen. Manusia adalah makhluk yang tidak pernah merasa puas. Manusia membeli bukan hanya karena mereka membutuhkan, tetapi karena mereka menginginkan utuk membelinya. Bagi anda konsumen, silakan kendalikan keinginan anda sendiri dalam melakukan pembelian yang berlebihan. Bagi anda penjual, kendalikan keinginan konsumen untuk mau membeli produk-produk yang anda tawarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar